Kabar Gembira dari Kota Malang! Dinkes Pastikan Nihil Kasus Penyakit Menular Ini

Dipublikasikan 2 September 2025 oleh admin
Kesehatan

Yogyakarta, zekriansyah.com – Warga Kota Malang patut berbangga dan sedikit bernapas lega. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang kembali menegaskan bahwa nihil kasus penyakit menular serius di wilayahnya. Ini tentu kabar baik yang menunjukkan efektivitas upaya pencegahan dan promosi kesehatan yang gencar dilakukan oleh pemerintah kota dan partisipasi aktif masyarakat.

Kabar Gembira dari Kota Malang! Dinkes Pastikan Nihil Kasus Penyakit Menular Ini

Dinkes Malang tegaskan nihil kasus penyakit menular berbahaya berkat program pencegahan efektif dan partisipasi masyarakat.

Artikel ini akan mengupas tuntas penyakit-penyakit apa saja yang berhasil ditekan hingga nol kasus, serta langkah-langkah luar biasa yang dilakukan Dinkes Kota Malang dan dinas terkait untuk menjaga kesehatan warganya. Mari kita simak bersama agar kita semua bisa terus menjaga lingkungan yang sehat dan aman!

Campak: Kota Malang Aman dari Ancaman Wabah

Ketika beberapa daerah di Jawa Timur mulai menghadapi Kejadian Luar Biasa (KLB) campak, termasuk Sumenep, Dinkes Kota Malang pastikan nihil kasus penyakit campak. Kepala Dinkes Kota Malang, dr. Husnul Muarif, menjelaskan bahwa hingga laporan terbaru, tidak ditemukan baik suspek maupun kasus positif campak. Ini sangat berbeda dengan tahun sebelumnya, di mana lebih dari 70 kasus campak sempat tercatat.

Meski demikian, kewaspadaan tetap menjadi kunci. Campak bukanlah penyakit ringan; gejalanya meliputi demam tinggi disertai bintik merah di kulit. Jika tidak ditangani serius, komplikasi seperti diare, radang paru, radang otak, kebutaan, gizi buruk, hingga kematian bisa mengintai.

Pencegahan paling ampuh adalah imunisasi lengkap sesuai jadwal, terutama vaksin campak-rubela untuk anak usia 9-18 bulan hingga anak usia sekolah dasar. Dinkes Kota Malang bahkan aktif melakukan “jemput bola” melalui posyandu dan puskesmas untuk memastikan semua anak mendapatkan imunisasi, menekan angka zero dose.

Kecacingan: Berkat POPM, Anak-Anak Malang Bebas Cacing

Kabar gembira lainnya datang dari program Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) kecacingan. Dinkes Kota Malang memastikan nihil kasus kecacingan berkat upaya pencegahan yang masif. Program POPM tahap pertama, yang menyasar anak usia PAUD, TK, hingga SD, telah mencapai 100% pada Mei 2025, dengan tahap kedua direncanakan pada September mendatang.

Dr. Husnul Muarif menjelaskan, upaya pencegahan tidak hanya melalui POPM, tetapi juga surveilans aktif oleh kader kesehatan dan edukasi lintas sektor. Orang tua diimbau untuk mengenali gejala kecacingan seperti:

  • Berat badan anak tidak bertambah
  • Nafsu makan menurun
  • Anak tampak lesu

Pencegahan juga mencakup menjaga kebersihan diri, makanan, dan lingkungan. Ingat, cacing bisa masuk lewat mulut dari tangan yang tidak bersih atau makanan yang kurang higienis.

Waspada Tetap Dijaga: Kota Malang Nihil Cacar Monyet dan COVID-19

Selain campak dan kecacingan, Dinkes Kota Malang juga melaporkan status nihil untuk dua penyakit yang sempat menjadi perhatian global: cacar monyet (monkeypox) dan COVID-19.

Cacar Monyet: Siaga Meski Nihil Kasus

Hingga laporan terbaru di tahun 2024, Dinkes Kota Malang belum menerima laporan kasus maupun gejala cacar monyet dari fasilitas kesehatan mana pun. Meski demikian, dr. Husnul Muarif menekankan pentingnya kewaspadaan. Semua fasilitas kesehatan, baik pemerintah maupun swasta, telah disiagakan dan diminta menyiapkan ruang isolasi sebagai deteksi dini.

Pencegahan yang bisa dilakukan masyarakat antara lain:

  • Menjaga daya tahan tubuh dengan asupan gizi seimbang
  • Rutin berolahraga dan berpola hidup sehat
  • Menggunakan masker di tempat ramai
  • Segera ke dokter atau puskesmas jika mengalami gejala seperti demam tinggi, bintik merah di wajah dan tangan, serta pembesaran kelenjar limpa.

COVID-19: Tetap Aman, Prokes Jadi Kunci

Per Desember 2023, Kota Malang juga mencatat nihil kasus COVID-19. Namun, Dinkes Kota Malang tetap mengimbau masyarakat untuk waspada dan kembali menerapkan protokol kesehatan, seperti memakai masker di tempat umum dan alat transportasi, serta menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Pemerintah juga terus mendorong capaian vaksinasi booster pertama dan kedua, terutama bagi kelompok rentan. Bagi yang belum melengkapi dosis vaksin, dapat mendatangi fasilitas layanan kesehatan terdekat.

Dispangtan Pastikan Hewan Ternak di Kota Malang Bebas PMK

Tidak hanya kesehatan manusia, kesehatan hewan ternak di Kota Malang juga menjadi prioritas. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang juga pastikan nihil kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) atau Foot and Mouth Disease (FMD) pada hewan ternak, seperti sapi.

Meskipun sempat ada 18 kasus PMK di awal tahun yang berhasil ditangani, status saat ini adalah nihil. Upaya pencegahan Dispangtan meliputi:

  • Vaksinasi PMK secara menyeluruh pada hewan ternak.
  • Pemantauan aktif distribusi hewan ternak yang masuk Kota Malang.
  • Edukasi kepada masyarakat untuk mengenali tanda-tanda PMK pada hewan (seperti hidung berliur berlebihan, pincang, atau benjolan besar di kulit untuk Lumpy Skin Disease/LSD).

Pemeriksaan ante mortem (sebelum penyembelihan) dan post mortem (setelah penyembelihan) juga rutin dilakukan, terutama menjelang Iduladha, untuk memastikan hewan kurban sehat dan layak konsumsi.

Kesimpulan: Kolaborasi Kunci Kesehatan Kota Malang

Status nihil kasus penyakit menular yang dilaporkan oleh Dinkes Kota Malang untuk beberapa penyakit serius adalah cerminan dari kerja keras pemerintah dan kesadaran masyarakat. Mulai dari campak, kecacingan, cacar monyet, hingga COVID-19, serta PMK pada hewan ternak, semuanya menunjukkan tren positif.

Namun, bukan berarti kita bisa lengah. Kewaspadaan, penerapan perilaku hidup bersih dan sehat, serta partisipasi aktif dalam program kesehatan seperti imunisasi dan POPM, harus terus digalakkan. Mari bersama-sama menjaga Kota Malang tetap sehat, aman, dan bebas dari ancaman penyakit. Kesehatan adalah tanggung jawab kita bersama!