Yogyakarta, zekriansyah.com – Ajang bergengsi Japan Open 2025 kembali menyajikan drama di lapangan bulutangkis. Namun, bagi penggemar bulutangkis Indonesia, hari pertama turnamen BWF World Tour Super 750 ini di Tokyo Metropolitan Gymnasium membawa kabar yang kurang menyenangkan. Dua pilar tunggal Indonesia, Jonatan Christie dan Gregoria Mariska Tunjung, harus mengakui keunggulan wakil tuan rumah dan tersingkir di babak pertama.
Wakil tuan rumah Jepang tampil impresif di Japan Open 2025, membuat kejutan dengan menyingkirkan unggulan Indonesia, Jonatan Christie dan Gregoria Mariska Tunjung, di babak awal turnamen.
Tentunya, hasil ini menjadi sorotan utama. Bagaimana tidak, Jonatan dan Gregoria adalah tumpuan harapan Merah Putih yang diharapkan bisa melaju jauh. Mari kita bedah lebih dalam apa yang terjadi di lapangan dan mengapa wakil Jepang kali ini menjadi batu sandungan yang tak terduga.
Langkah Jonatan Christie Terhenti di Tangan Kenta Nishimoto
Pebulutangkis tunggal putra andalan Indonesia, Jonatan Christie, yang datang sebagai unggulan keempat, secara mengejutkan harus angkat koper lebih awal. Ia takluk di tangan wakil tuan rumah, Kenta Nishimoto, dalam dua gim langsung dengan skor 13-21 dan 12-21. Pertandingan yang berlangsung selama 45 menit ini menyajikan pertarungan sengit di awal, namun Jojo, sapaan akrab Jonatan, kehilangan momentum setelah interval.
“Sebenarnya persiapan sudah sangat baik, kondisi juga sangat baik, tetapi tadi saya banyak melakukan kesalahan sendiri yang seharusnya bisa lebih baik,” ungkap Jonatan seusai pertandingan. Ia juga menambahkan bahwa dirinya perlu lebih sabar dan tenang, terutama saat menghadapi lawan ulet seperti Nishimoto. Kekalahan ini sekaligus mengakhiri rentetan kemenangan Jonatan atas Nishimoto dalam tiga pertemuan terakhir mereka.
Gregoria Mariska Tunjung Belum Beruntung di Comeback-nya
Tak hanya Jonatan, sektor tunggal putri juga mengalami nasib serupa. Gregoria Mariska Tunjung, yang baru saja kembali ke arena kompetisi setelah beberapa bulan absen karena pemulihan vertigo, harus menerima kenyataan pahit. Ia ditaklukkan oleh wakil tuan rumah lainnya, Riko Gunji, juga dalam dua gim langsung dengan skor 10-21 dan 12-21 dalam waktu 35 menit.
Meski senang bisa kembali bertanding, Gregoria mengakui performanya jauh dari harapan. “Permainan saya sama sekali belum baik, sementara lawan bermain sangat berani dan bisa mengontrol pertandingan,” jelas Gregoria. Ia juga menyoroti kondisi fisik dan mentalnya yang belum sepenuhnya siap untuk bersaing di level tertinggi, terutama saat berada di bawah tekanan.
Potret Perjuangan Wakil Indonesia Lainnya
Selain dua kekalahan dari wakil tuan rumah, performa wakil Indonesia di hari pertama Japan Open 2025 memang bervariasi. Pasangan ganda putra, Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana, yang menjadi unggulan kedelapan, juga harus tersingkir setelah kalah dari pasangan non-unggulan asal Chinese Taipei, Liu Kuang Heng/Po Han Yang.
Namun, tidak semua berita buruk. Tunggal putra muda Indonesia, Alwi Farhan, berhasil memetik kemenangan pada babak pembuka. Ia mengalahkan Lee Chia Hao dari Chinese Taipei dengan skor 21-18, 21-11. Sementara itu, Anthony Sinisuka Ginting, pilar tunggal putra lainnya, masih akan berjuang di babak pertamanya pada hari berikutnya melawan wakil tuan rumah, Kodai Naraoka.
Evaluasi Menyeluruh dan Tatapan ke Depan
Kekalahan wakil tuan rumah di babak-babak awal Japan Open 2025 ini tentu menjadi catatan penting bagi tim bulutangkis Indonesia. Jonatan Christie yang kini berstatus pemain profesional, serta Gregoria Mariska Tunjung yang baru saja comeback, memiliki pekerjaan rumah masing-masing untuk meningkatkan konsistensi dan ketenangan di lapangan.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai Hasil Japan Open 2025: Perjuangan Gregoria Mariska Tunjung Tahan Uji Pasca Comeback, kunjungi: Hasil Japan Open 2025: Perjuangan Gregoria Mariska Tunjung Tahan Uji Pasca Comeback.
Meskipun hasil awal ini mengecewakan, turnamen masih panjang. Harapan masih ada pada wakil-wakil Indonesia lainnya yang akan bertanding di hari-hari berikutnya. Semoga para pemain bisa belajar dari pengalaman ini, mengevaluasi diri, dan bangkit dengan performa yang lebih solid di turnamen selanjutnya. Semangat terus, Merah Putih!