Aksi Gencar Konglomerat Hermanto Tanoko: Dari IPO Pendidikan hingga Ekspansi Bisnis Kimia

Dipublikasikan 10 Juli 2025 oleh admin
Finance

Yogyakarta, zekriansyah.com – Dunia bisnis dan investasi di Indonesia selalu menarik untuk diikuti, apalagi jika melibatkan nama-nama besar. Salah satu konglomerat yang tak henti-hentinya membuat gebrakan adalah Hermanto Tanoko, pemilik Grup Tancorp. Belakangan ini, ia kembali menjadi sorotan dengan berbagai aksi korporasi yang dinamis, mulai dari membawa perusahaan pendidikan melantai di bursa saham hingga membocorkan rencana IPO di sektor kimia.

Aksi Gencar Konglomerat Hermanto Tanoko: Dari IPO Pendidikan hingga Ekspansi Bisnis Kimia

Ilustrasi: Hermanto Tanoko memimpin ekspansi bisnis Tancorp, dari pendidikan hingga industri kimia.

Artikel ini akan membahas tuntas sepak terjang Hermanto Tanoko dan Grup Tancorp, agar Anda bisa memahami lebih dalam strategi bisnis konglomerat ini dan bagaimana ia terus mengembangkan ekosistem usahanya. Siapa tahu, informasi ini bisa jadi inspirasi atau panduan bagi Anda dalam melihat peluang di pasar modal!

Merry Riana Edukasi (MERI) Melantai di Bursa: Ekspansi Pendidikan Tancorp

Pada Kamis, 10 Juli 2025, PT Merry Riana Edukasi Tbk (MERI) resmi mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Ini menjadikan MERI sebagai perusahaan ke-21 yang melantai di BEI sepanjang tahun 2025. Perusahaan yang bergerak di sektor jasa pendidikan dan pengembangan diri ini mendapat dukungan strategis dari Tancorp milik Hermanto Tanoko.

MERI menawarkan harga IPO senilai Rp 128 per saham dengan jumlah saham yang dicatatkan sebanyak 1.035.132.500 lembar. Nilai IPO MERI mencapai Rp 30 miliar, dan menarik perhatian banyak investor dengan oversubscription hingga 8,44 kali dari 76.982 pihak.

Sebelum IPO, Tancorp Investama Mulia telah memiliki 25% saham Merry Riana Edukasi. Hermanto Tanoko sendiri tertarik berinvestasi di MERI karena melihat misi pendidikan non-akademis yang diusung Merry Riana.

“Investasi ini adalah bagian dari strategi ekspansi Tancorp ke sektor pendidikan. Dengan jaringan Tancorp, program-program edukasi Merry Riana bisa masuk ke segmen lebih luas, baik di daerah maupun tingkat nasional,” ujar Hermanto Tanoko.

Dana hasil IPO ini akan digunakan secara strategis oleh MERI:

  • Sekitar 65% untuk menambah lokasi pelatihan Merry Riana Learning Centre melalui kemitraan dan skema sewa.
  • Sisanya 35% dialokasikan untuk pengembangan program pelatihan seperti Life Camp, Leadership Camp, dan Billionaire Camp.

Saat ini, Merry Riana Edukasi sudah memiliki 34 titik pelatihan, dan menargetkan ekspansi hingga 115 lokasi dalam lima tahun ke depan. Setelah debutnya, saham MERI langsung melonjak 34% ke level Rp 172 per saham.

Bidik Sektor Kimia: Rencana IPO Berikutnya dari Hermanto Tanoko

Tak berhenti di sektor pendidikan, Hermanto Tanoko juga membocorkan rencana besar berikutnya. Ia berencana membawa salah satu perusahaannya di sektor kimia untuk melakukan IPO di BEI. Meskipun aset entitas ini saat ini masih di bawah Rp 1 triliun, Hermanto memperkirakan nilai emisi saat IPO nantinya bisa mencapai kisaran triliunan rupiah.

“Masih antre, tapi semuanya harus perform bagus dulu, ya,” kata Hermanto.

Perusahaan kimia yang akan IPO ini mengarah pada model bisnis business-to-consumer (B2C) dan masih berkaitan erat dengan bahan bangunan. Nantinya, entitas ini diharapkan bisa menjangkau jaringan distribusi Avian Brands secara luas, yang juga merupakan bagian dari Grup Tancorp. Targetnya, IPO ini bisa terealisasi dalam satu hingga dua tahun ke depan.

Pertimbangan Hermanto Tanoko memilih sektor kimia untuk IPO adalah demi memperkuat ekosistem industri nasional. Ia berharap semakin banyak perusahaan dalam negeri yang mampu menjadi pemimpin pasar di Indonesia, tidak hanya mengandalkan produk impor. Ia juga mendorong tim riset dan pengembangan (R&D) agar tidak sekadar meniru produk yang sudah ada, tetapi mampu menciptakan inovasi dengan nilai tambah.

Beragam Aksi Korporasi Lainnya dari Grup Tancorp

Selain IPO MERI dan rencana IPO bisnis kimia, Grup Tancorp juga aktif melakukan berbagai aksi korporasi lainnya yang patut dicermati:

  • AVIA Akuisisi Dextone Lemindo: Pada 13 Maret 2025, PT Avia Avian Tbk (AVIA), emiten cat milik Hermanto Tanoko, mencaplok 16,67% saham perusahaan lem, PT Dextone Lemindo, senilai Rp 275,84 miliar. Akuisisi ini bertujuan untuk mengembangkan industri perekat dan mendistribusikan produk Dextone melalui entitas anak AVIA, PT Tirtakencana Tatawarna.

  • Restrukturisasi Saham CAKK: Pada 29 November 2024, PT Tancorp Bangun Indonesia menjual 62,55% saham PT Cahayaputra Asa Keramik Tbk (CAKK) kepada PT Kobin Keramik Industri senilai Rp 109,13 miliar. Meskipun Tancorp Bangun Indonesia tidak lagi memiliki kepemilikan langsung di CAKK, Kobin Keramik Industri sendiri masih dikendalikan oleh Tancorp dengan penguasaan 95% saham. Aksi ini merupakan bagian dari restrukturisasi Grup Tancorp.

  • Borong Saham BLES dan PEVE:

    • Antara 8-16 Oktober 2024, PT Tancorp Investama Mulia memborong 66,8 juta saham PT Superior Prima Sukses Tbk (BLES), emiten bata ringan, dengan total sekitar Rp 15 miliar. Aksi ini dilakukan untuk tujuan investasi.
    • Pada 6 November 2024, Tancorp Mega Buana juga memborong 423.750.000 saham PT Penta Valent Tbk (PEVE) senilai Rp 112 miliar. Pembelian ini untuk menampung saham PEVE yang dijual oleh pihak lain.
  • Aksi Borong Saham AVIA oleh Keluarga Tanoko: Keponakan Hermanto Tanoko, Ruslan Tanoko yang juga Wakil Direktur Utama AVIA, memborong 4,22 juta saham AVIA senilai total Rp 2 miliar pada Agustus 2024. Pembelian ini dilakukan melalui PT Sensasi Istana Warna, yang mayoritas sahamnya dimiliki Ruslan, dengan tujuan investasi pribadi.

  • Perubahan Kepemilikan di ABM Investama (ABMM): Per 30 Juni 2024, kepemilikan Hermanto Tanoko di PT ABM Investama Tbk (ABMM), emiten sektor energi, tercatat sebesar 0,40% atau 11.224.500 saham. Angka ini menyusut dibandingkan akhir 2023, menunjukkan adanya penyesuaian portofolio di tengah pergerakan investor besar lainnya seperti Lo Kheng Hong yang justru menambah kepemilikan.

  • Ekspansi Depo Bangunan (DEPO): PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO) yang IPO akhir 2021 dengan dana segar Rp 493,57 miliar, menyuntik modal Rp 201,38 miliar ke entitas anaknya, PT Megadepo Indonesia. Sekitar 60% dana ini untuk belanja modal pembukaan gerai baru dan renovasi gerai lama, dengan target ekspansi ke Indonesia timur. Sisanya untuk modal kerja. DEPO menargetkan penambahan minimal 3 gerai baru.

Kesimpulan

Hermanto Tanoko dan Grup Tancorp terus menunjukkan geliat yang agresif di berbagai sektor bisnis. Dari investasi di sektor pendidikan yang humanis melalui Merry Riana Edukasi, hingga rencana besar di industri kimia, semua menunjukkan visi jangka panjang untuk memperkuat ekosistem bisnis nasional. Berbagai aksi korporasi yang dilakukan, baik itu IPO, akuisisi, maupun restrukturisasi, menegaskan posisi Tancorp sebagai pemain kunci yang terus berinovasi dan berekspansi di pasar modal Indonesia.

Pergerakan konglomerat seperti Hermanto Tanoko ini tentu menarik untuk terus dicermati, karena tidak hanya mencerminkan strategi bisnis yang matang, tetapi juga potensi pertumbuhan ekonomi di masa depan.

FAQ

Tanya: Siapa Hermanto Tanoko dan apa perusahaannya?
Jawab: Hermanto Tanoko adalah seorang konglomerat pemilik Grup Tancorp. Tancorp merupakan grup usaha yang memiliki berbagai lini bisnis.

Tanya: Kapan PT Merry Riana Edukasi Tbk (MERI) melakukan IPO dan berapa harga per sahamnya?
Jawab: MERI resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada Kamis, 10 Juli 2025, dengan harga IPO Rp 128 per saham.

Tanya: Berapa total nilai IPO PT Merry Riana Edukasi Tbk dan bagaimana respons investor?
Jawab: Nilai IPO MERI mencapai Rp 30 miliar dan mendapatkan respons positif dengan oversubscription hingga 8,44 kali.

Tanya: Apa peran Tancorp dalam IPO PT Merry Riana Edukasi Tbk?
Jawab: Tancorp melalui Tancorp Investama Mulia telah memiliki 25% saham Merry Riana sebelum IPO dan memberikan dukungan strategis.