Yogyakarta, zekriansyah.com – Masih ingat dengan nama Eric Bailly? Bek tangguh asal Pantai Gading ini pernah menjadi salah satu andalan Manchester United di lini belakang, sebuah tembok kokoh yang sulit ditembus lawan. Namanya dulu begitu sering disebut-sebut sebagai bagian penting dari skuad Setan Merah. Namun, roda nasib memang berputar, dan kini situasinya jauh berbeda. Setelah kontraknya berakhir, Eric Bailly tengah berjuang keras mencari pelabuhan baru, bahkan harus ditawarkan ke beberapa klub di Liga Italia.
Eric Bailly, mantan bek andalan Manchester United, kini hadapi ketidakpastian di bursa transfer Liga Italia usai kontraknya berakhir dan kerap dihantam cedera.
Artikel ini akan membawa Anda menyelami perjalanan karier Eric Bailly: dari puncak kejayaan di Old Trafford hingga perjuangannya saat ini di bursa transfer, mengungkap mengapa seorang pemain dengan CV mentereng bisa menghadapi rintangan sebesar ini.
Kilau Awal Eric Bailly di Manchester United: Bek Pilihan Mourinho
Pada tahun 2016, publik Old Trafford menyambut gembira kedatangan Eric Bailly. Ia adalah rekrutan pertama Jose Mourinho sebagai manajer baru Manchester United, didatangkan dari Villarreal dengan biaya sekitar £30 juta. Ada cerita menarik di balik kepindahannya; Bailly bahkan sempat menolak tawaran menggiurkan dari rival sekota, Manchester City, demi bisa bekerja di bawah arahan Mourinho yang ia kagumi.
Di awal kedatangannya, Eric Bailly langsung menunjukkan performa yang menjanjikan. Dengan gaya bermainnya yang tangguh, agresif, dan kemampuan membaca permainan yang baik, ia dengan cepat menjadi andalan di lini pertahanan Setan Merah. Tak heran jika ia sempat dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Manchester United untuk bulan Agustus 2016. Kontribusinya turut membawa United meraih beberapa trofi bergengsi, termasuk Liga Europa dan Piala FA.
Badai Cedera dan Isu Internal: Awal Mula Kemunduran
Sayangnya, perjalanan karier Eric Bailly di Manchester United tak selalu mulus. Ia mulai akrab dengan meja perawatan, mengalami serangkaian cedera lutut dan pergelangan kaki yang berulang. Cedera-cedera ini secara signifikan membatasi waktu bermainnya dan menghambat perkembangannya yang sebenarnya sangat menjanjikan.
Selain masalah fisik, Bailly juga sempat membuat pernyataan kontroversial. Ia menuding Manchester United ‘anak emaskan’ para pemain Inggris, yang menurutnya membuat pemain non-Inggris yang tampil lebih baik justru kesulitan mendapat kesempatan. Tudingan ini sempat ditanggapi oleh manajer Erik ten Hag, yang menegaskan bahwa di eranya, pemilihan pemain murni berdasarkan performa, bukan kebangsaan. Situasi ini, ditambah dengan kedatangan bek baru seperti Raphael Varane dan Lisandro Martinez, membuat posisi Bailly semakin terpinggirkan.
Setelah kesulitan menembus tim utama, Eric Bailly akhirnya dipinjamkan ke Olympique Marseille pada musim 2022-2023. Namun, di sana pun ia sempat tersandung masalah disipliner dan kembali dihantam cedera.
Petualangan Singkat Setelah MU: Besiktas dan Status Bebas Transfer
Petualangan Eric Bailly di luar Old Trafford berlanjut setelah masa pinjamannya di Marseille. Pada September 2023, ia resmi meninggalkan Manchester United dan bergabung dengan klub Turki, Besiktas. Namun, lagi-lagi, periode ini tidak berlangsung lama.
Hanya dalam waktu singkat, tepatnya pada Desember 2023, Besiktas mengumumkan bahwa kontrak Eric Bailly diakhiri berdasarkan kesepakatan bersama. Ia termasuk dalam daftar pemain yang dikeluarkan dari skuad karena alasan performa dan ketidakcocokan dalam tim. Ini menjadi pukulan telak bagi kariernya.
Dengan status bebas transfer saat ini (per Juli 2025), Eric Bailly harus aktif mencari klub baru. Sebuah situasi yang mungkin tak pernah ia bayangkan saat masih menjadi andalan Manchester United.
Menuju Liga Italia: Gaji Tinggi Jadi Batu Sandungan
Kabar terbaru menyebutkan bahwa perwakilan Eric Bailly sedang sibuk menawarkan jasanya ke beberapa klub di Liga Italia. Dua tim Serie A, Cagliari dan Cremonese, dikabarkan menunjukkan minat awal untuk memboyong bek tangguh ini. Memiliki pemain sekaliber Bailly yang berstatus gratis tentu terdengar seperti tawaran yang menggiurkan, mengingat pengalamannya yang malang melintang di liga top Eropa dan juga tim nasional.
Namun, ada satu masalah krusial yang membuat negosiasi berjalan buntu: permintaan gaji Eric Bailly yang dianggap terlalu tinggi. Ia dilaporkan meminta bayaran sebesar 1 juta euro per musim. Angka ini menjadi batu sandungan utama bagi klub-klub peminat, terutama yang memiliki struktur gaji ketat seperti Cagliari dan Cremonese.
Padahal, rekam jejak Bailly sebenarnya bisa jadi justifikasi atas permintaannya. Ia adalah juara Piala Afrika 2015 bersama Pantai Gading dan pernah mengangkat trofi Liga Europa serta Piala FA saat di Manchester United. Namun, di tengah kondisi finansial klub yang beragam, pengalaman mentereng saja tidak cukup untuk menjamin kesepakatan.
Masa Depan Eric Bailly: Antara Harapan dan Realita
Perjalanan karier Eric Bailly memang penuh dinamika, dari menjadi andalan Manchester United hingga kini berjuang di bursa transfer dengan status bebas. Kisahnya mengingatkan kita bahwa dunia sepak bola profesional bisa sangat kejam, di mana cedera dan faktor non-teknis dapat mengubah nasib seorang pemain secara drastis.
Meskipun menghadapi rintangan terkait tuntutan gaji, pengalaman dan kualitas Eric Bailly sebagai bek tangguh tentu tidak bisa dipandang sebelah mata. Masih banyak penggemar yang berharap ia bisa menemukan klub yang tepat dan kembali bersinar di lapangan hijau. Apakah ia akan berhasil menembus kerasnya negosiasi di Liga Italia, ataukah ada peluang lain yang muncul? Waktu akan menjawab, dan kita semua menantikan babak baru dalam karier sang bek Pantai Gading ini.