Yogyakarta, zekriansyah.com – Dunia sepak bola Indonesia sedang hangat membicarakan salah satu talenta mudanya, Elkan Baggott. Bek jangkung Timnas Indonesia ini belakangan menghadapi situasi yang cukup pelik di klubnya, Ipswich Town. Tak heran jika ia mencari sosok panutan untuk bertukar pikiran. Siapa sangka, bek senior Jordi Amat menjadi tempat Elkan Baggott curhat dan mencari petunjuk berharga.
Elkan Baggott berbagi pengalaman kariernya yang berliku dengan Jordi Amat, mencari nasihat untuk perkembangan masa depan di tengah masa peminjaman ke klub kasta bawah Inggris.
Momen ini tentu menarik perhatian banyak pihak, terutama para penggemar sepak bola Tanah Air yang selalu mendukung perjalanan karier para pemain Garuda. Artikel ini akan mengupas tuntas apa saja yang dicurhatkan Elkan kepada Jordi, nasihat bijak apa yang diberikan, dan bagaimana hal ini menggambarkan eratnya hubungan di Timnas Indonesia. Mari kita selami lebih dalam!
Momen Jujur Elkan Baggott ke Jordi Amat di Hotel Sultan
Kisah menarik ini pertama kali diungkap oleh Hamdan Hamedan, sosok yang dikenal sebagai Tenaga Ahli Menpora urusan pemain diaspora. Dalam sebuah siniar di kanal YouTube VINDES, Hamdan menceritakan momen tak terduga yang ia saksikan langsung.
“Saya duduk di Hotel Sultan dengan Jordi Amat sama Elkan Baggott,” kenang Hamdan, yang kini menjabat Tenaga Ahli di Kantor Staf Presiden Republik Indonesia. Hamdan melihat bagaimana Elkan, dengan segala kegelisahannya, memberanikan diri bertanya kepada seniornya itu.
Inti dari curhatan Elkan Baggott adalah kebingungannya karena terus-menerus dipinjamkan oleh Ipswich Town ke klub-klub di kasta ketiga (League One) dan keempat (League Two) Liga Inggris. Ia butuh pencerahan tentang langkah selanjutnya dalam karier sepak bolanya.
“Elkan itu bertanya: ‘Jordi, menurut kamu saya harus seperti apa? Karena kan saat ini saya bermain di liga 3 (League One)’,” tutur Hamdan menirukan pertanyaan Elkan Baggott yang kala itu berusia 22 tahun.
Nasihat Emas Jordi Amat: Prioritaskan Menit Bermain
Mendengar pertanyaan juniornya, Jordi Amat, yang punya segudang pengalaman di level tertinggi, tak tinggal diam. Bek yang pernah merumput di Premier League dan Championship ini memberikan wejangan yang sangat relevan dan bijak.
“Lalu Jordi mengatakan begini: ‘Kita kan posisi sama, jadi saya tahu. Saya pernah bermain di Premier League, Championship, kompetisi itu berat sekali. Tapi untuk usia kamu, prioritaskan menit bermain’,” lanjut Hamdan menirukan jawaban Jordi.
Nasihat ini sangat krusial bagi pemain muda seperti Elkan. Mendapatkan waktu bermain secara reguler, bahkan di liga yang levelnya sedikit di bawah, jauh lebih penting untuk perkembangan seorang pemain daripada hanya duduk di bangku cadangan di klub besar.
“Transfer Pengetahuan” di Timnas: Jembatan Antar Generasi
Menurut Hamdan Hamedan, percakapan antara Elkan dan Jordi ini adalah contoh nyata adanya “Knowledge Transfer” atau transfer pengetahuan di lingkungan Timnas Indonesia. Proses ini tidak hanya terjadi dari pemain diaspora ke pemain lokal, tetapi juga antar sesama pemain diaspora yang lebih berpengalaman kepada yang lebih muda.
Kehadiran pemain dengan pengalaman internasional seperti Jordi Amat dan Kevin Diks memang sangat membantu generasi muda Timnas Indonesia untuk berkembang lebih cepat. Mereka bisa berbagi pengalaman, strategi, dan tips menghadapi tekanan kompetisi Eropa. Ini adalah keuntungan besar bagi skuad Garuda.
Realita Sulit Elkan di Ipswich Town dan Isu Transfer
Meski sudah menjadi bagian dari tim utama Ipswich Town musim 2025-2026, realita yang dihadapi Elkan Baggott saat ini memang tidak mudah. Pada tiga pertandingan awal Championship, pelatih Kieran McKenna bahkan belum memasukkan nama Elkan ke dalam skuad.
Situasi ini diperparah dengan rumor bahwa Ipswich berencana mendatangkan bek baru seperti Sebastian Caceres. Jika transfer ini terjadi, peluang Elkan untuk mendapatkan menit bermain akan semakin menipis. Ini bisa jadi alasan kuat mengapa Elkan terus-menerus dipinjamkan atau bahkan mencari klub baru.
Beberapa klub dari League One (kasta ketiga) dan League Two (kasta keempat) Liga Inggris, seperti Walsall, Northampton Town, Barrow AFC, dan Wycombe Wanderers, disebut-sebut tertarik untuk memboyong Elkan. Ini menunjukkan bahwa meskipun sulit di Ipswich, potensi Elkan tetap dilirik klub lain yang bisa memberinya kesempatan bermain lebih banyak.
Ikatan Elkan dan Jordi: Lebih dari Sekadar Rekan Setim
Hubungan antara Elkan dan Jordi memang sudah terjalin erat. Jauh sebelum momen curhat ini, Elkan sudah menunjukkan rasa hormat dan keinginan kuat untuk bisa berduet dengan Jordi di lini belakang Timnas. Ia bahkan pernah terang-terangan mengatakan tidak sabar ingin bermain bersama Jordi dan belajar banyak darinya, mengingat kualitas top yang dimiliki bek senior tersebut.
Meskipun sempat absen membela Timnas karena masalah klub, Elkan juga terlihat memberikan dukungan kepada Jordi saat debutnya di Piala AFF. Hal ini menunjukkan bahwa ikatan persahabatan dan rasa saling menghormati di antara mereka sudah terbentuk kuat, menjadikan Jordi sosok yang tepat bagi Elkan Baggott curhat dan mencari bimbingan.
Masa Depan Elkan Baggott di Tangan Nasihat Sang Mentor
Kisah Elkan Baggott curhat Jordi Amat ini menunjukkan bahwa di balik gemerlapnya dunia sepak bola, ada sisi humanis para pemain yang juga menghadapi tantangan dan membutuhkan dukungan. Nasihat Jordi Amat untuk “prioritaskan menit bermain” adalah kunci bagi perkembangan Elkan di usia mudanya.
Semoga dengan bimbingan dari senior seperti Jordi dan dukungan penuh dari para penggemar, Elkan Baggott bisa menemukan jalan terbaik untuk kariernya. Entah itu dengan mencari klub baru yang memberinya kesempatan bermain reguler atau berjuang lebih keras lagi di Ipswich Town. Yang jelas, masa depan karier Elkan yang cerah tetap menjadi harapan besar bagi Timnas Indonesia.