Yogyakarta, zekriansyah.com – Gelaran turnamen bulutangkis bergengsi China Open 2025 kembali menyita perhatian dunia, dan bagi penggemar bulutangkis Indonesia, sorotan tertuju pada satu nama: pasangan ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri. Dengan performa yang terus menanjak, khususnya kontribusi “tangan petir” Fikri yang kerap mencetak poin-poin krusial, mereka kini menjadi harapan besar Indonesia di babak perempat final.
Pasangan ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri, yang dijuluki “Tangan Petir” berkat pukulan keras Fikri, melaju ke perempat final China Open 2025, membawa harapan besar bagi Indonesia.
Artikel ini akan membawa Anda menyelami perjalanan Fajar/Fikri di China Open 2025, melihat bagaimana kekuatan “tangan petir” Fikri berpadu dengan strategi Fajar, serta tantangan besar yang menanti mereka. Mari kita bedah lebih dalam!
Perjalanan Gemilang Fajar/Fikri di China Open 2025
Pasangan Fajar Alfian dan Muhammad Shohibul Fikri memang sedang dalam momentum terbaik. Setelah tampil menjanjikan di beberapa turnamen sebelumnya, panggung China Open 2025 menjadi ajang pembuktian kapasitas mereka sebagai salah satu ganda putra top dunia.
Kemenangan Awal yang Meyakinkan
Langkah Fajar/Fikri di turnamen Super 1000 ini dimulai dengan cukup mulus. Di babak 32 besar, mereka langsung berhadapan dengan wakil Malaysia, Choong Hun Jian/Muhammad Haikal. Tanpa kesulitan berarti, Fajar/Fikri berhasil mengamankan tiket ke babak selanjutnya dengan skor meyakinkan 21-11 dan 21-10.
Kemenangan ini menjadi modal penting untuk membangun kepercayaan diri dan mengukur kesiapan mereka menghadapi lawan-lawan yang lebih berat di fase berikutnya.
Derby Sengit, Fajar/Fikri Melaju!
Ujian sesungguhnya datang di babak 16 besar pada Kamis (24/7). Fajar/Fikri harus menjalani “perang saudara” melawan kompatriot mereka, Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani. Pertandingan yang berlangsung di Olympic Sports Center Gymnasium, Changzhou, ini menunjukkan dominasi Fajar/Fikri.
Dengan permainan cepat, smash-smash kencang dari Fikri yang seperti kilat, serta penempatan bola yang cerdik, mereka berhasil menundukkan Sabar/Reza dua gim langsung dengan skor 21-8 dan 21-13 dalam waktu 25 menit. Kemenangan ini sekaligus memperlebar rekor head-to-head Fajar/Fikri atas Sabar/Reza menjadi 2-0.
“Hari ini kami dari awal terus menekan, poin demi poin kami komunikasi bagaimana harus mengembalikan bola atau bagaimana mengantisipasi pengembalian lawan,” ujar Fajar Alfian melalui keterangan pers Humas dan Media PP PBSI, menyoroti pentingnya komunikasi dalam pertandingan.
“Tangan Petir” Fikri dan Strategi Jitu Fajar
Julukan “tangan petir Fikri” bukanlah tanpa alasan. Muhammad Shohibul Fikri memang dikenal dengan kekuatan smash-nya yang mematikan, seringkali menjadi penentu poin-poin penting. Namun, keberhasilan pasangan ini bukan hanya karena kekuatan individu Fikri.
Kombinasi antara agresivitas Fikri dan kemampuan Fajar Alfian dalam mengatur ritme permainan, membaca strategi lawan, serta membangun komunikasi yang solid di lapangan, menjadikan mereka pasangan yang sangat berbahaya. Mereka mampu saling melengkapi dan menciptakan celah bagi lawan.
Tantangan Berat Menanti di Perempat Final
Langkah Fajar/Fikri di China Open 2025 akan semakin terjal. Di babak perempat final, mereka akan berhadapan dengan pasangan yang sedang naik daun dan menduduki peringkat 1 dunia asal Korea Selatan, Seo Seung Jae/Kim Won Ho.
Pasangan Korea ini dikenal dengan permainan yang rapat dan sulit ditembus. Fajar Alfian sendiri menyadari beratnya tantangan ini:
“Kehilangan satu poin akan sangat berharga ketika berhadapan dengan mereka, karena pasangan ini punya permainan yang rapat, sulit untuk dimatikan. Kami mau fokus saja dengan persiapan dan permainan kami,” kata Fajar.
Pertandingan ini diprediksi akan menjadi salah satu duel paling menarik di China Open 2025, menguji seberapa jauh “tangan petir” Fikri dan strategi jitu Fajar mampu menggebrak dominasi peringkat satu dunia.
Harapan Indonesia di China Open 2025
Dengan kemenangan atas Sabar/Reza, Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri menjadi satu-satunya wakil ganda putra Indonesia yang tersisa di babak perempat final China Open 2025. Hal ini menyusul kekalahan pasangan Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana di babak 16 besar.
Selain Fajar/Fikri, Indonesia juga masih memiliki harapan dari sektor tunggal putri melalui Gregoria Mariska Tunjung yang berhasil melaju ke babak delapan besar. Total hadiah turnamen ini mencapai USD 2.000.000, setara dengan sekitar 32 miliar rupiah, menambah motivasi para atlet untuk memberikan yang terbaik.
Kesimpulan
Perjalanan Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri di China Open 2025 sejauh ini sangat memukau, terutama dengan peran krusial “tangan petir” Fikri dalam mencetak poin-poin penting. Mereka telah membuktikan diri sebagai salah satu kekuatan baru di sektor ganda putra.
Meskipun tantangan di perempat final akan sangat berat melawan ganda putra nomor satu dunia, semangat juang dan persiapan matang menjadi kunci. Mari kita doakan yang terbaik agar Fajar/Fikri mampu memberikan kejutan dan terus melaju, membawa harum nama Indonesia di panggung China Open 2025!