Yogyakarta, zekriansyah.com – Musim panas adalah waktu yang paling ditunggu para penggemar sepak bola, bukan hanya karena jeda kompetisi, tapi juga karena bursa transfer yang selalu panas. Tahun ini, sorotan utama tak bisa lepas dari dua raksasa Liga Inggris: Liverpool dan Manchester City. Keduanya seperti sedang berlomba-lomba menggelontorkan dana fantastis untuk memperkuat skuad. Pertanyaannya, dengan skala belanja yang begitu masif, bagaimana nasib klub rival, terutama Manchester United di bawah asuhan pelatih baru Ruben Amorim? Apakah Amorim akan merasa “keder” alias gentar melihat kekuatan finansial lawan-lawannya? Mari kita bedah lebih dalam.
Liverpool dan Manchester City bersaing ketat dalam perang belanja pemain musim panas ini, memicu pertanyaan tentang bagaimana Manchester United di bawah asuhan Ruben Amorim akan menghadapi kekuatan finansial lawan di musim depan.
Liverpool Bikin Geger Bursa Transfer: Investasi Jangka Panjang yang Menggiurkan
Liverpool memang sedang menjadi buah bibir. Setelah meraih gelar Premier League ke-20 mereka, The Reds tampaknya ingin membangun dinasti baru di bawah pelatih Arne Slot. CEO klub, Billy Hogan, menegaskan bahwa belanja besar-besaran ini bukanlah keputusan mendadak. “Ini tidak terjadi begitu saja; ini hasil dari perencanaan bertahun-tahun,” ujar Hogan, seperti dilansir dari The Athletic.
Pendekatan ini mencerminkan ambisi Fenway Sports Group (FSG) yang ingin memastikan Liverpool bertindak layaknya klub raksasa modern. Investasi mereka di bursa transfer musim panas ini mencapai angka yang mencengangkan, mendekati £300 juta (sekitar Rp6 triliun)! Beberapa nama besar yang sudah merapat ke Anfield antara lain:
- Hugo Ekitike (dari Eintracht Frankfurt): £79 juta
- Freddie Woodman
- Armin Pecsi
- Jeremie Frimpong
- Milos Kerkez
- Florian Wirtz
- Giorgi Mamardashvili (direkrut musim lalu, tapi masuk hitungan investasi jangka panjang)
Bahkan, rumor terbaru menyebutkan Liverpool masih berencana mendatangkan penyerang Real Madrid, Rodrygo Goes, yang bisa membuat total belanja mereka mencapai Rp8 triliun lebih! Tentu saja, untuk menjaga keseimbangan finansial, Liverpool juga siap melepas beberapa pemain bintang seperti Luis Diaz (dibanderol sekitar 80 juta euro) dan Darwin Nunez (sekitar 70 juta euro) yang tengah diminati klub-klub Arab Saudi. Strategi ini, menurut Hogan, adalah bagian dari “lingkaran kebajikan” untuk memastikan klub bisa terus menghasilkan pendapatan dan berinvestasi kembali ke tim.
Manchester City Tak Mau Ketinggalan: Balasan Pep Guardiola Soal FFP
Tak mau kalah, Manchester City juga menunjukkan dominasinya di bursa transfer. Klub asuhan Pep Guardiola ini memang dikenal sebagai tim yang tak segan mengeluarkan banyak uang untuk mendapatkan pemain incaran. Beberapa waktu lalu, manajer Liverpool sebelumnya, Jurgen Klopp, sempat menyentil aktivitas belanja City yang dianggap “tidak memiliki batasan.”
Namun, Pep Guardiola punya jawaban menohok untuk kritik tersebut. “Beberapa pemilik [klub] ingin mendapat manfaat, pemilik kami tidak menginginkan manfaat apa pun. Jadi mereka tidak berinvestasi di tim, sementara kami berinvestasi apa yang kami bisa,” tegas Guardiola. Ia menambahkan bahwa The Citizens selalu mematuhi aturan Financial Fair Play (FFP).
Contoh nyatanya adalah saat mereka mendatangkan Jack Grealish seharga £100 juta. Guardiola menjelaskan, “Kami membeli Jack Grealish karena kami menjual [beberapa pemain] seharga 60 juta poundsterling, jadi pada akhirnya kami menghabiskan 40 juta poundsterling. Kami benar-benar mengikuti aturan.”
Kini, City dikabarkan masih belum puas dan siap membayar mahal untuk menggaet Harry Kane, menunjukkan ambisi mereka yang tak pernah padam untuk terus memenangkan gelar. Investasi besar ini, menurut Guardiola, adalah cara klub untuk bersaing di level tertinggi, sama seperti yang dilakukan Manchester United di masa lalu saat mereka mendominasi dengan pengeluaran yang lebih besar.
Ruben Amorim dan Manchester United: Tantangan di Tengah Badai Belanja Rival
Di tengah hiruk pikuk belanja jor-joran Liverpool dan Manchester City, bagaimana dengan Manchester United? Klub yang kini diasuh oleh Ruben Amorim ini juga menunjukkan ambisi besar untuk bangkit dari musim buruk sebelumnya. United telah menggelontorkan dana fantastis senilai £134,5 juta (sekitar Rp2,7 triliun) untuk mendatangkan sejumlah nama anyar ke Old Trafford.
Beberapa rekrutan penting Setan Merah antara lain:
- Matheus Cunha (dari Wolverhampton Wanderers): £62,5 juta
- Bryan Mbeumo (dari Brentford): £65 juta
- Diego Leon (dari Cerro Porteno): £7 juta
- Enzo Kana-Biyik (dari Le Havre): Gratis, lalu dipinjamkan
Meski sudah berinvestasi besar, United juga fokus pada penjualan pemain untuk menyeimbangkan neraca. Salah satu yang paling mengejutkan adalah kepergian Marcus Rashford ke Barcelona dengan status pinjaman plus opsi pembelian permanen. Selain itu, nama-nama seperti Jonny Evans, Christian Eriksen, dan Victor Lindelof juga dilepas karena kontrak habis.
Ini adalah tantangan besar bagi Ruben Amorim. Meskipun ia didukung dengan dana yang tidak sedikit, skala belanja rival seperti Liverpool dan Manchester City jauh lebih masif. Akankah ini membuat Amorim merasa “keder” atau justru termotivasi untuk membuktikan bahwa uang bukan segalanya? Tekanan ada di pundaknya untuk segera membentuk tim impian yang bisa bersaing di papan atas Liga Inggris.
Kesimpulan: Perlombaan Senjata di Liga Inggris Semakin Memanas
Belanja jor-joran Liverpool dan Manchester City di bursa transfer musim panas ini jelas menunjukkan ambisi besar mereka untuk menguasai Premier League. Kedua klub ini, dengan dukungan finansial yang kuat dan perencanaan matang, siap membangun skuad terbaik demi gelar juara. Di sisi lain, pelatih baru Manchester United, Ruben Amorim, menghadapi ujian berat. Meskipun timnya juga berinvestasi, skala rivalnya jauh di atas.
Musim depan diprediksi akan menjadi salah satu yang paling sengit dalam sejarah Premier League. Persaingan di puncak klasemen akan semakin ketat, dan setiap pertandingan akan menjadi sangat krusial. Kita tunggu saja, siapa yang akan keluar sebagai pemenang dalam perlombaan senjata transfer ini dan bagaimana Ruben Amorim akan membawa Manchester United bersaing di tengah badai belanja rival-rivalnya. Siap-siap untuk musim yang penuh drama dan kejutan!