Yogyakarta, zekriansyah.com – Musim kompetisi sepak bola Indonesia memang selalu penuh dinamika. Apalagi bagi klub sekelas Persib Bandung, yang baru saja sukses meraih gelar juara Liga 1 secara back-to-back. Euforia kemenangan seringkali disusul oleh tantangan baru, salah satunya adalah perombakan skuad. Ketika pemain bintang tinggalkan Persib Bandung, reaksi dari para Bobotoh, sang suporter setia Maung Bandung, ternyata tidak selalu sama. Ada kesedihan mendalam, namun tak sedikit pula yang menunjukkan keikhlasan dan optimisme menyambut era baru.
Reaksi beragam Bobotoh atas kepergian bintang Persib Bandung usai gelar juara Liga 1, antara kesedihan mendalam hingga keikhlasan menyambut era baru tim.
Yuk, kita selami lebih dalam bagaimana Bobotoh menghadapi momen perpisahan dengan para pahlawan mereka, dan mengapa beda respon ini muncul.
Mengapa Pemain Bintang Hengkang? Antara Kontrak Habis dan Minat Klub Lain
Pasca-kesuksesan meraih gelar juara, Persib Bandung memang dihadapkan pada situasi “cuci gudang”. Banyak kontrak pemain yang akan berakhir, dan tentu saja, performa gemilang mereka memancing minat dari klub-klub Liga 1 lainnya. Ini adalah siklus alami dalam dunia sepak bola profesional.
Beberapa nama besar yang santer dikabarkan atau bahkan sudah dipastikan meninggalkan Maung Bandung antara lain:
- David da Silva (DDS): Striker tajam ini dikabarkan diminati oleh beberapa klub, termasuk mantan klubnya, Persebaya Surabaya, mengingat kontraknya yang akan habis.
- Ciro Alves: Winger lincah asal Brasil ini juga menjadi incaran serius, dengan PSM Makassar disebut-sebut sebagai kandidat kuat. Ciro bahkan sempat memberikan “sinyal perpisahan penuh haru” di media sosialnya.
- Nick Kuipers: Bek tangguh asal Belanda ini secara resmi mengumumkan perpisahannya setelah enam musim membela Persib. Ia bahkan sempat membuat video perpisahan yang menyentuh.
- Kevin Ray Mendoza, Mateo Kocijan, Victor Igbonefo, Ryan Kurnia, Edo Febriansah, Tyronne del Pino, Gervane Kastaneer, Mailson Lima: Nama-nama ini juga masuk dalam daftar pemain yang dilepas atau kontraknya tidak diperpanjang.
- Rachmat Irianto: Dikabarkan akan menyusul, seiring kontraknya yang juga akan berakhir.
Deputy CEO PT Persib Bandung Bermartabat, Adhitia Putra Herawan, menegaskan bahwa perpisahan ini adalah bagian dari regenerasi tim. Ia menyebut para pemain yang pergi sebagai “legenda” dan menyatakan, “Kami sangat respek dan mencoba untuk move on.”
Reaksi Bobotoh: Dari Kegalauan Mendalam hingga Ungkapan Terima Kasih
Beda respon Bobotoh saat bintang tinggalkan Persib Bandung sangat terlihat, tergantung pada situasi dan kedekatan emosional dengan pemain yang bersangkutan.
Kesedihan dan Kecemasan Saat Rumor Merebak
Saat rumor kepergian David da Silva dan Ciro Alves pertama kali mencuat, banyak Bobotoh yang menunjukkan kecemasan. Rasa “cemas” ini wajar, mengingat kontribusi besar kedua pemain dalam meraih gelar juara. Ada perasaan “kehilangan” yang mendalam membayangi, apalagi setelah melihat mereka tampil begitu apik.
Perpisahan Penuh Haru dan Respek untuk Para “Legenda”
Namun, ketika perpisahan itu menjadi kenyataan, seperti yang ditunjukkan oleh Nick Kuipers dengan video perpisahannya, nada yang muncul dari Bobotoh lebih banyak ke arah haru dan respek.
“Berharap pesan ini bisa saya perpanjang beberapa tahun lagi, tapi saya ingin memberi tahu semua orang bahwa kisah saya di Bandung akan segera berakhir,” kata Kuipers dalam video perpisahannya, yang jelas memancing simpati.
Respons ini sangat berbeda dengan beberapa tahun lalu, misalnya pada 2017, ketika ratusan Bobotoh sempat “geruduk markas Persib Bandung” sebagai bentuk kekecewaan atas prestasi tim yang jauh dari harapan, meskipun saat itu ada pemain bintang seperti Michael Essien. Ini menunjukkan bahwa Bobotoh lebih bisa menerima kepergian pemain jika hal itu terjadi setelah tim mencapai puncak prestasi, dibandingkan dengan kepergian di tengah keterpurukan. Mereka menghargai dedikasi dan kontribusi yang telah diberikan, seperti yang disampaikan Adhitia Herawan kepada Ryan Kurnia: “Hatur nuhun atas kerja keras dan kontribusinya yang menghadirkan dua bintang baru untuk klub ini.”
Optimisme Menyambut Amunisi Baru dan Kepercayaan pada Bojan Hodak
Di balik kesedihan, ada optimisme yang kuat dari Bobotoh. Mereka menyambut antusias kabar kedatangan pemain baru, baik asing maupun lokal, seperti Julio Cesar, William Marcilio, Luciano Guaycochea, hingga bintang Timnas Indonesia, Alfeandra Dewangga. Strategi unik Persib dalam memperkenalkan pemain baru melalui “mobil box berlayar LED” atau “tebaran koran misterius” juga sukses memancing rasa penasaran dan antusiasme.
Kepercayaan pada pelatih Bojan Hodak juga sangat tinggi. Bobotoh berharap Hodak tetap bertahan lebih lama untuk membangun kembali kekuatan tim. Hodak sendiri memahami dinamika pekerjaan pelatih:
“Kalian tahu, menjadi pelatih lebih mudah ketika meraih kemenangan, bisa saja mereka meminta dan berkata bisa berada di klub selama 10 tahun. Tapi ketika sudah kalah dalam dua-tiga pertandingan maka ucapan-ucapan ‘coach bodoh’ atau ‘coach out’ itu muncul dan itu normal di pekerjaan kami.”
Pernyataan ini menunjukkan kesadaran akan siklus dalam sepak bola, yang juga dipahami oleh sebagian besar Bobotoh yang lebih dewasa dalam menyikapi perubahan.
Kesimpulan
Fenomena beda respon Bobotoh saat bintang tinggalkan Persib Bandung adalah cerminan kompleksitas emosi dan kecintaan terhadap sebuah klub. Dari air mata perpisahan yang haru untuk para “legenda” yang telah memberikan gelar, hingga semangat dan optimisme menyambut wajah-wajah baru, Bobotoh membuktikan diri sebagai salah satu suporter paling loyal dan adaptif di Indonesia. Mereka memahami bahwa perpisahan adalah bagian dari perjalanan, dan yang terpenting adalah bagaimana Maung Bandung bisa terus berdiri kokoh dan berprestasi di kancah Liga 1 musim-musim berikutnya. Era baru memang telah tiba, dan Bobotoh siap menyambutnya dengan hati lapang, namun tetap penuh harapan.