BBC Ancam Perusahaan AI Perplexity dengan Gugatan Hukum: Klaim Bajak Konten Tanpa Izin

Dipublikasikan 28 Juni 2025 oleh admin
Teknologi Dan Gadget

Yogyakarta, zekriansyah.com – Kabar mengejutkan datang dari dunia media dan teknologi. Raksasa penyiaran Inggris, BBC, baru-baru ini mengancam akan menempuh jalur hukum terhadap sebuah perusahaan kecerdasan buatan (AI) bernama Perplexity AI. BBC menuduh Perplexity telah menggunakan konten mereka secara tidak sah, bahkan mereproduksinya kata per kata, untuk melatih model AI-nya.

BBC Ancam Perusahaan AI Perplexity dengan Gugatan Hukum: Klaim Bajak Konten Tanpa Izin

Ilustrasi: Perplexity terancam sanksi hukum karena dianggap mencuri karya berita BBC.

Mengapa ini penting? Karena kasus ini menyoroti perdebatan besar tentang bagaimana teknologi AI menggunakan konten yang dibuat oleh jurnalis dan media. Artikel ini akan menjelaskan duduk perkara yang sedang memanas ini, agar Anda memahami hak-hak kreator konten di era digital dan tantangan yang muncul akibat perkembangan AI yang pesat.

BBC Geram: Konten Dibajak, Reputasi Terancam

BBC tidak main-main. Mereka telah mengirimkan surat resmi kepada Aravind Srinivas, CEO Perplexity AI, yang berbasis di San Francisco, AS. Dalam surat tersebut, BBC menuntut Perplexity untuk:

  • Segera menghentikan penggunaan semua konten BBC.
  • Menghapus semua salinan materi BBC yang mereka miliki.
  • Mengajukan proposal kompensasi finansial atas materi yang sudah digunakan.

Jika tuntutan ini tidak dipenuhi, BBC mengancam akan mengajukan perintah pengadilan. Ini adalah langkah hukum pertama yang diambil BBC terhadap perusahaan AI, menunjukkan keseriusan mereka dalam melindungi kekayaan intelektual.

BBC menyatakan bahwa model AI Perplexity telah “dilatih menggunakan konten BBC” dan bahkan ada bagian konten yang direproduksi “kata per kata” (verbatim). Ini sangat merugikan BBC karena alat Perplexity dianggap “bersaing langsung dengan layanan BBC sendiri, mengesampingkan kebutuhan pengguna untuk mengakses layanan tersebut.”

Selain itu, BBC juga menyoroti hasil riset mereka yang menemukan empat chatbot AI populer, termasuk Perplexity AI, sering kali menyimpulkan berita secara tidak akurat, termasuk konten BBC.

“Ini sangat merugikan BBC, merusak reputasi BBC di mata penonton – termasuk pembayar iuran lisensi Inggris yang mendanai BBC – dan merusak kepercayaan mereka terhadap BBC,” demikian bunyi surat ancaman tersebut.

Mengenal ‘Scraping Konten’ yang Jadi Pangkal Masalah

Inti dari perselisihan ini adalah praktik yang dikenal sebagai “web scraping” atau “pengambilan konten”. Ini adalah proses di mana bot atau program otomatis mengumpulkan data secara massal dari situs web. Data yang terkumpul ini kemudian digunakan untuk melatih model AI generatif, yang bisa menghasilkan teks, gambar, atau bahkan kode.

Banyak penerbit media, termasuk BBC, menggunakan file bernama “robots.txt” di kode situs web mereka. File ini berfungsi sebagai instruksi bagi bot dan perayap web untuk tidak mengakses halaman atau materi tertentu. Namun, kepatuhan terhadap perintah ini bersifat sukarela, dan beberapa laporan menunjukkan bahwa bot AI tidak selalu menghormatinya.

BBC secara spesifik menyebutkan bahwa mereka telah melarang dua perayap milik Perplexity, namun perusahaan tersebut “jelas-jelas tidak menghormati robots.txt.”

Asosiasi Penerbit Profesional (PPA) di Inggris, yang mewakili lebih dari 300 merek media, juga menyatakan keprihatinan mendalam. Mereka berpendapat bahwa bot digunakan untuk “mengikis konten penerbit secara ilegal untuk melatih model mereka tanpa izin atau pembayaran,” yang “secara langsung mengancam industri penerbitan Inggris.”

Pembelaan Perplexity: Hanya ‘Mesin Penjawab’?

Menanggapi tuduhan BBC, Perplexity AI tidak tinggal diam. Mereka menyebut klaim BBC “manipulatif dan oportunistik” dan menyatakan bahwa BBC memiliki “kesalahpahaman mendasar tentang teknologi, internet, dan hukum kekayaan intelektual.”

Perplexity membela diri dengan mengatakan bahwa mereka tidak membangun atau melatih “model dasar” (foundation models) seperti OpenAI, Google, atau Meta. Sebaliknya, Perplexity beroperasi sebagai “mesin penjawab” (answer engine) yang menyediakan antarmuka bagi pengguna untuk memilih antara model-model yang sudah ada. Mereka mengklaim situs webnya bekerja dengan “mencari web, mengidentifikasi sumber terpercaya, dan mensintesis informasi menjadi jawaban yang jelas dan terkini.”

CEO Perplexity, Aravind Srinivas, juga pernah membantah tuduhan bahwa perayap mereka mengabaikan instruksi robots.txt. Perplexity juga didukung oleh investor besar seperti pendiri Amazon.com, Jeff Bezos, raksasa AI Nvidia, dan SoftBank Group Jepang.

Masa Depan Konten dan AI: Antara Lisensi dan Gugatan

Kasus BBC vs Perplexity AI ini hanyalah salah satu dari sekian banyak konflik yang muncul antara perusahaan media dan pengembang AI. Sebelumnya, Perplexity juga menghadapi tuduhan serupa dari Dow Jones (pemilik Wall Street Journal), Forbes, Wired, dan bahkan The New York Times yang mengirimkan surat “cease and desist” (hentikan dan batalkan) pada Oktober lalu.

Di sisi lain, beberapa penerbit besar seperti Financial Times, Axel Springer, Hearst, News Corporation, Reuters, dan Daily Mail Group justru telah menandatangani kesepakatan lisensi konten dengan perusahaan AI seperti OpenAI dan Meta. Ini menunjukkan ada dua pendekatan berbeda dalam menghadapi gelombang AI: jalur hukum atau kerja sama berbayar.

Perdebatan ini menyoroti perlunya kerangka hukum yang lebih jelas tentang hak cipta di era AI. Industri media berpendapat bahwa jika AI diizinkan mengambil dan mereproduksi jurnalisme terverifikasi tanpa izin atau kompensasi, model bisnis berita serius bisa runtuh. Hasil dari kasus BBC ini bisa menjadi preseden penting dalam pertarungan global mengenai AI dan jurnalisme di masa depan.

Kesimpulan

Kasus antara BBC dan Perplexity AI ini adalah cerminan dari tantangan besar yang dihadapi industri media di era AI. Ini bukan hanya tentang hak cipta, tapi juga tentang nilai kerja keras jurnalis dalam menghasilkan informasi yang akurat dan menjaga kepercayaan publik. Semoga kasus ini bisa menjadi pembelajaran penting bagi semua pihak untuk menemukan titik temu yang adil, agar inovasi teknologi bisa berjalan seiring dengan perlindungan karya intelektual.

FAQ

Tanya: Mengapa BBC mengancam Perplexity AI dengan gugatan hukum?
Jawab: BBC menuduh Perplexity AI menggunakan konten mereka secara tidak sah untuk melatih model AI, bahkan mereproduksi sebagian konten kata per kata.

Tanya: Apa tuntutan utama BBC terhadap Perplexity AI?
Jawab: BBC menuntut Perplexity AI untuk menghentikan penggunaan konten BBC, menghapus salinan materi yang ada, dan mengajukan proposal kompensasi finansial.

Tanya: Apa implikasi dari kasus ini bagi kreator konten di era AI?
Jawab: Kasus ini menyoroti perdebatan penting tentang bagaimana teknologi AI menggunakan konten berhak cipta dan hak-hak kreator konten di era digital.