Yogyakarta, zekriansyah.com – Langit malam selalu menyimpan rahasia yang memikat rasa ingin tahu manusia. Setiap kali astronom temukan petunjuk keberadaan planet baru, kita semakin dekat untuk memahami seberapa luas dan kompleksnya alam semesta kita. Baru-baru ini, komunitas ilmiah kembali dihebohkan dengan sinyal-sinyal menarik yang mengarah pada kemungkinan adanya dua planet tak terlihat di Tata Surya kita, bahkan penemuan menakjubkan di luar galaksi Bima Sakti.
Artikel ini akan membawa Anda menyelami petunjuk-petunjuk terbaru yang ditemukan para astronom, mulai dari “Planet Y” yang misterius hingga “Planet Sembilan” yang sulit ditangkap, serta sekilas tentang penemuan planet di galaksi lain. Siapkah Anda untuk petualangan kosmik ini?
Misteri di Ujung Tata Surya: Jejak “Planet Y” yang Tak Terlihat
Bayangkan ada sebuah planet yang begitu jauh, sehingga tarikan gravitasinya hanya terlihat dari efeknya pada benda-benda di sekitarnya. Inilah yang sedang dicari oleh para ilmuwan ketika mereka menemukan petunjuk keberadaan planet yang sementara dinamai Planet Y.
Penelitian yang dipimpin oleh Amir Siraj dari Princeton University mengungkap adanya “lengkungan” atau kemiringan aneh pada orbit beberapa objek di Sabuk Kuiper. Sabuk Kuiper adalah wilayah dingin di pinggiran Tata Surya kita, jauh di luar Neptunus, yang dipenuhi sisa-sisa es pembentuk planet. Objek-objek ini terlihat miring sekitar 15 derajat dari bidang datar Tata Surya, seolah ada tangan raksasa yang sedikit mendorongnya.
“Jika lengkungan itu nyata, penjelasan yang paling masuk akal adalah adanya planet yang belum ditemukan,” kata Siraj.
Menurut perkiraan, Planet Y mungkin memiliki massa lebih besar dari Merkurius tetapi lebih kecil dari Bumi. Planet ini diduga mengorbit Matahari pada jarak 100 hingga 200 kali lebih jauh daripada Bumi. Keberadaannya menjelaskan anomali ini dengan probabilitas kebetulan hanya sekitar 2-4 persen, membuat hipotesis ini sangat kredibel di mata para astronom.
Menyingkap “Planet Sembilan”: Pengumpul Objek Aneh
Selain Planet Y, ada juga hipotesis lain yang sudah lebih dulu mencuat dan terus dicari, yaitu Planet Sembilan (atau Planet Nine/Planet X). Gagasan tentang planet tersembunyi ini bukanlah hal baru, namun bukti-bukti tidak langsung terus menguat.
Pada tahun 2016, astronom Konstantin Batygin dan Mike Brown dari California Institute of Technology (Caltech) mengemukakan teori ini. Mereka mengamati anomali pada orbit beberapa objek trans-Neptunian (TNO), seperti Sedna dan 2012 VP113. Objek-objek ini menunjukkan pola orbit yang seolah-olah dikendalikan oleh tarikan gravitasi dari sebuah benda masif yang belum terlihat secara langsung.
Perkiraan Karakteristik Planet Sembilan:
- Massa: Antara 7 hingga 10 kali massa Bumi.
- Jarak Orbit: Sekitar 500 hingga 700 satuan astronomi (AU) dari Matahari (500-700 kali jarak Bumi-Matahari).
- Periode Revolusi: Membutuhkan waktu antara 5.000 hingga 20.000 tahun untuk satu kali mengelilingi Matahari.
- Efek Gravitasi: Diduga menyebabkan beberapa objek di kejauhan mengelompok dalam satu arah, serta dapat menjelaskan kemiringan bidang orbit seluruh planet utama terhadap ekuator Matahari.
Perbedaan Planet Y dan Planet Sembilan
Meskipun keduanya adalah planet hipotetis yang berada di ujung Tata Surya, efek gravitasi mereka berbeda. Planet Y diduga menyebabkan kemiringan atau “lengkungan” pada bidang orbit di Sabuk Kuiper, seperti riak halus di permukaan danau. Sementara itu, Planet Sembilan diyakini menyebabkan beberapa objek di kejauhan “mengelompok” dalam satu arah.
Menariknya, kedua planet ini bisa saja ada secara bersamaan tanpa saling bertentangan. Masing-masing menjelaskan gejala aneh yang berbeda di wilayah luar Tata Surya kita.
Bukan Cuma di Tata Surya Kita: Penemuan Planet Ekstragalaksi dan “Bumi Super”
Semangat para astronom temukan petunjuk keberadaan planet tidak hanya terbatas pada Tata Surya kita. Di luar sana, di galaksi-galaksi nan jauh, penemuan juga terus terjadi:
Simak ulasan lengkapnya dalam artikel terkait: Astronom Temukan Petunjuk Planet Misterius yang Berpotensi Guncang Tata Surya Kita
- Planet Pertama di Luar Galaksi Bima Sakti: Pada tahun 2021, menggunakan Teleskop Chandra X-ray milik NASA, para ilmuwan mendeteksi tanda-tanda keberadaan sebuah planet di Galaksi Messier 51, sekitar 28 juta tahun cahaya dari kita. Planet seukuran Saturnus ini ditemukan melalui metode transit sinar-X, sebuah terobosan dalam penemuan astronomi di galaksi lain.
- “Bumi Super” yang Sangat Padat: Tim astronom dari Jepang dan Eropa juga menemukan sistem multi-planet baru, termasuk sebuah “Bumi Super” bernama K2-360b. Planet ini berukuran 1,6 kali Bumi, memiliki massa 7,7 kali Bumi, dan mengorbit bintang induknya hanya dalam 21 jam. Kepadatannya yang ekstrem menunjukkan bahwa K2-360b mungkin merupakan inti yang tersisa dari planet yang dulunya lebih besar, setelah lapisan luarnya terkikis radiasi.
Penemuan-penemuan ini menunjukkan betapa luasnya ruang angkasa dan berbagai bentuk kehidupan planet yang mungkin ada, baik yang masih berupa petunjuk maupun yang sudah terkonfirmasi.
Menanti Jawaban: Peran Teknologi dan Observatorium Masa Depan
Pertanyaan besar yang kini menggantung adalah: kapan kita bisa melihat Planet Y atau Planet Sembilan secara langsung? Jawabannya mungkin tidak lama lagi.
Observatorium Vera C. Rubin yang akan segera beroperasi di Chili pada tahun 2025, akan melakukan survei langit selama 10 tahun dengan tingkat detail yang belum pernah ada sebelumnya. Observatorium canggih ini diharapkan dapat:
- Menemukan Planet Y secara langsung atau mengumpulkan lebih banyak bukti tidak langsung dari tarikan gravitasinya.
- Memperluas katalog objek trans-Neptunian secara drastis, memberikan data lebih banyak untuk mengkonfirmasi atau membantah keberadaan Planet Sembilan.
Sejarah astronomi telah mengajarkan kita bahwa anomali kecil seringkali berujung pada penemuan besar, seperti prediksi keberadaan Neptunus berdasarkan gangguan orbit Uranus, atau penemuan Pluto setelah pencarian yang panjang.
Kesimpulan: Babak Baru dalam Pemahaman Kosmos
Astronom temukan petunjuk keberadaan planet baru telah membuka babak baru yang menarik dalam upaya kita memahami Tata Surya dan alam semesta yang lebih luas. Baik itu Planet Y yang memiringkan orbit di Sabuk Kuiper, atau Planet Sembilan yang mengelompokkan objek-objek jauh, setiap petunjuk membawa kita lebih dekat pada jawaban.
Dengan teknologi yang semakin maju dan dedikasi para ilmuwan, bukan tidak mungkin dalam beberapa tahun ke depan, kita akan menyambut anggota baru di daftar planet Tata Surya kita. Mari kita nantikan bersama penemuan-penemuan luar biasa yang akan mengubah pemahaman kita tentang tempat kita di ruang angkasa ini.
FAQ
Tanya: Apa yang dimaksud dengan “Planet Y” yang ditemukan astronom?
Jawab: Planet Y adalah nama sementara untuk planet hipotetis yang terdeteksi melalui pengaruh gravitasinya pada orbit objek-objek di Sabuk Kuiper.
Tanya: Mengapa para astronom mencari planet baru di ujung Tata Surya?
Jawab: Para astronom mencari planet baru karena adanya anomali atau kemiringan orbit objek di Sabuk Kuiper yang mengindikasikan adanya objek masif yang belum terdeteksi.
Tanya: Apa itu Sabuk Kuiper?
Jawab: Sabuk Kuiper adalah wilayah di luar orbit Neptunus yang berisi banyak benda es, sisa-sisa dari pembentukan Tata Surya.