Yogyakarta, zekriansyah.com – Siapa yang tidak kenal iPhone? Ponsel pintar ikonik besutan Apple ini selalu jadi sorotan. Belakangan, ada kabar menarik sekaligus krusial seputar strategi produksi Apple yang sedang gencar memindahkan sebagian besar perakitannya ke India. Langkah ini bukan tanpa alasan, terutama di tengah meningkatnya tekanan dan ancaman tarif dari pemerintahan Amerika Serikat, khususnya dari Donald Trump. Mari kita selami lebih dalam mengapa Apple mengambil langkah besar ini dan apa dampaknya bagi kita semua.
Mengapa India Jadi Magnet Baru bagi Produksi iPhone Apple?
Selama bertahun-tahun, China adalah “rumah” utama bagi produksi iPhone. Namun, dinamika geopolitik dan ketegangan dagang antara AS dan China membuat Apple harus berpikir keras. Tujuannya jelas: mengurangi ketergantungan pada satu negara dan mendiversifikasi rantai pasokan. India, dengan segala potensinya, muncul sebagai pilihan strategis.
Sejak 2017, Apple memang sudah mulai merakit varian iPhone kelas bawah di India. Kini, ambisinya semakin besar. Apple berencana memproduksi lebih dari 60 juta unit iPhone khusus untuk pasar Amerika di India, bahkan menargetkan semua iPhone yang dijual di AS akan dirakit di sana pada akhir 2026. Ini berarti Apple akan menggandakan kapasitas produksi iPhone di India.
Data menunjukkan, ekspor iPhone buatan India ke Amerika Serikat melonjak tajam hingga 76% secara tahunan pada April 2025, dengan 2,9 juta unit dikirimkan. Saat ini, sekitar 21% iPhone global diproduksi di India, dan diprediksi akan meningkat menjadi 25-26% pada akhir 2025. Lonjakan ini tak lepas dari insentif besar-besaran yang diberikan pemerintah India melalui skema Production Linked Incentive (PLI), yang berhasil menarik investasi dari mitra besar Apple seperti Foxconn dan Pegatron. Bahkan, Foxconn dilaporkan telah menambah 10.000 lapangan kerja baru di pabrik Tamil Nadu untuk mendukung ekspansi ini.
Ancaman ‘Badai’ dari Washington: Donald Trump dan Tarif Impor
Di tengah upaya Apple genjot produksi iPhone India, muncul “badai” dari Washington. Presiden AS, Donald Trump, secara terbuka mengancam akan memberlakukan tarif impor yang signifikan jika Apple tidak memproduksi iPhone di dalam negeri AS.
“Saya telah lama memberitahu Tim Cook bahwa iPhone yang dijual di Amerika harus dibuat di Amerika, bukan di India atau tempat lain,” tegas Trump. Ia bahkan mengancam akan memberlakukan tarif setidaknya 25% untuk iPhone yang dijual di AS tapi dibuat di luar negeri, terutama di India. Ancaman ini merupakan kelanjutan dari kebijakan sebelumnya, di mana Trump sudah menaikkan tarif impor untuk India menjadi 50%, bahkan siap memberlakukan tarif sekunder hingga 100% jika India terus membeli minyak dari Rusia yang sedang dikenai sanksi.
Ancaman tarif ini tentu saja menempatkan Apple dalam posisi sulit. Meskipun Apple telah berkomitmen menggelontorkan investasi lebih dari US$600 miliar di AS dalam empat tahun ke depan untuk memperkuat produksi dalam negeri, tekanan untuk memindahkan seluruh produksi ke AS tetap ada.
Jalan Berliku Apple di India: Tantangan dan Harapan
Meskipun produksi iPhone di India menunjukkan peningkatan signifikan, perjalanan Apple tak semulus yang dibayangkan. Ada beberapa tantangan besar yang harus dihadapi:
Ketergantungan pada Komponen dari China
Saat ini, sekitar 79% produksi iPhone global masih dikuasai China. Proses manufaktur iPhone sangat rumit, melibatkan lebih dari 1.000 komponen dari berbagai negara, yang mayoritas masih dipasok dari China. Memindahkan seluruh rantai pasokan ini ke India bukanlah perkara mudah dan butuh investasi yang sangat besar.
Hambatan dari Pemerintah China
Pemerintah China menunjukkan resistensi terhadap langkah Apple untuk diversifikasi. Dilaporkan bahwa China menolak memberikan izin ekspor kepada salah satu pemasok peralatan produksi Apple untuk mengirimkan mesin ke India yang dibutuhkan untuk produksi iPhone 17. Waktu persetujuan ekspor yang dulunya hanya dua minggu, kini bisa memakan waktu hingga empat bulan, bahkan ada permohonan yang ditolak tanpa penjelasan. Ini jelas menghambat kecepatan ekspansi Apple di India.
Biaya Produksi yang Lebih Tinggi
Proses produksi di India disebut-sebut 5-8% lebih mahal dibandingkan di China, bahkan dalam beberapa kasus bisa mencapai 10%. Perbedaan biaya ini memicu kekhawatiran akan potensi kenaikan harga iPhone di masa depan.
Namun, di balik tantangan tersebut, ada harapan besar. India kini menjadi pusat produksi iPhone terbesar kedua setelah China. Apple terus mempercepat produksi iPhone di lima pabriknya di India untuk menyiapkan peluncuran iPhone 17 terbaru, termasuk pembangunan pabrik baru oleh Tata Group dan Foxconn. Selain itu, Apple juga berencana mulai memproduksi model iPhone 17e di India tahun depan.
Akankah Harga iPhone Melonjak?
Pertanyaan yang paling sering muncul di benak konsumen adalah: apakah harga iPhone akan naik? Analis senior Ming-Chi Kuo dari TF Securities memperkirakan, jika Apple benar-benar memindahkan perakitan iPhone ke AS, maka harga iPhone Pro bisa melambung menjadi lebih dari US$3.000 (sekitar Rp45 juta), naik drastis dari harga saat ini. Ia berpendapat, lebih baik Apple menanggung tarif 25% daripada memindahkan produksi ke AS, mengingat biaya tenaga kerja dan logistik di sana jauh lebih tinggi. “Gagasan bahwa Apple akan memproduksi iPhone di AS adalah dongeng yang tidak realistis,” ujar analis Dan Ives dari Wedbush.
Kesimpulan: Strategi Diversifikasi Apple di Tengah Badai Geopolitik
Langkah Apple untuk genjot produksi iPhone di India tengah ancaman dari Donald Trump adalah strategi cerdas untuk mengamankan rantai pasokannya di tengah ketegangan geopolitik yang terus berlanjut. Meskipun jalan menuju target akhir 2026 penuh dengan tantangan, mulai dari ketergantungan komponen China hingga hambatan izin ekspor, Apple tetap bertekad untuk mengurangi risikonya.
Diversifikasi ini tidak hanya tentang efisiensi produksi, tetapi juga tentang ketahanan bisnis di era global yang penuh ketidakpastian. Masa depan iPhone mungkin akan semakin “Made in India” untuk pasar global, sekaligus menjadi cerminan adaptasi raksasa teknologi ini dalam menghadapi tekanan politik dan ekonomi. Kita nantikan saja bagaimana langkah selanjutnya dari Apple di panggung manufaktur global!
FAQ
Tanya: Mengapa Apple memindahkan produksi iPhone dari China ke India?
Jawab: Apple memindahkan produksi ke India untuk mengurangi ketergantungan pada China dan mendiversifikasi rantai pasokannya akibat ketegangan dagang AS-China.
Tanya: Berapa banyak iPhone yang ditargetkan Apple untuk diproduksi di India?
Jawab: Apple berencana memproduksi lebih dari 60 juta unit iPhone di India untuk pasar Amerika dan menargetkan semua iPhone yang dijual di AS akan dirakit di sana pada akhir 2026.
Tanya: Apa dampak pemindahan produksi iPhone ke India terhadap ekspor ke Amerika Serikat?
Jawab: Ekspor iPhone buatan India ke Amerika Serikat melonjak tajam hingga 76% secara tahunan pada April 2025, menunjukkan peningkatan signifikan dalam kapasitas produksi di India.