Antony Tinggalkan Liga Inggris: Statistik Mengejutkan, Lebih Banyak Kartu Kuning Ketimbang Gol!

Dipublikasikan 4 September 2025 oleh admin
Olahraga

Yogyakarta, zekriansyah.com – Halo para pecinta sepak bola! Ada kabar yang cukup menyita perhatian dari ranah Liga Inggris, khususnya bagi penggemar Manchester United. Pemain sayap andalan mereka, Antony, dikabarkan telah tinggalkan Liga Inggris untuk mencari tantangan baru di Real Betis. Namun, kepindahan ini bukan tanpa sorotan, pasalnya selama berseragam Setan Merah, Antony punya catatan statistik yang cukup unik: ia mengumpulkan banyakan kartu kuning ketimbang gol!

Antony Tinggalkan Liga Inggris: Statistik Mengejutkan, Lebih Banyak Kartu Kuning Ketimbang Gol!

Antony resmi tinggalkan Liga Inggris menuju Real Betis, menutup periode mengecewakan di Manchester United dengan statistik lebih banyak kartu kuning (14) daripada gol (12) dalam 96 pertandingan.

Yuk, kita telusuri lebih dalam mengapa perjalanan pemain mahal ini di Old Trafford berakhir dengan catatan yang “kuning” dan bagaimana prospeknya di masa depan.

Perjalanan Mahal yang Penuh Kartu Kuning di Old Trafford

Mengingat kembali ke musim panas 2022, Manchester United membuat gebrakan dengan mendatangkan Antony dari Ajax Amsterdam. Angka fantastis 95 juta Euro, atau sekitar Rp 1,6 triliun, digelontorkan untuk memboyongnya ke Old Trafford. Ini menjadikan Antony sebagai rekor penjualan termahal dari Eredivisie. Harapannya tentu saja ia akan menjadi bintang yang bersinar terang di Premier League.

Namun, realitas di lapangan berkata lain. Harga selangit itu belum terbayar impas dengan performa yang konsisten. Selama total 96 pertandingan bersama MU, Antony hanya berhasil mencetak 12 gol. Yang lebih mencengangkan, jumlah kartu kuning yang ia terima justru lebih banyak, yaitu sebanyak 14 kali!

Mari kita lihat perbandingan antara kontribusi gol dan kartu kuning yang didapat Antony selama di Manchester United:

Statistik Jumlah
Total Gol (dari 96 laga) 12
Total Kartu Kuning 14
Kartu Kuning di Liga Inggris 10
Kartu Kuning di Liga Europa 2
Kartu Kuning di Carabao Cup 1
Kartu Kuning di Liga Champions 1

Data ini menunjukkan bahwa agresivitas Antony di lapangan, yang seringkali berujung pada pelanggaran, lebih menonjol daripada kontribusinya dalam mencetak gol. Ini tentu menjadi catatan kurang menyenangkan bagi pemain sekelas dirinya.

Kalah Saing dan Awal Baru di Real Betis

Performa yang belum sesuai ekspektasi ini membuat Antony mulai kalah bersaing di skuad Manchester United. Di bawah manajer Erik ten Hag, ia mulai tergeser oleh pemain seperti Marcus Rashford dan Alejandro Garnacho. Bahkan, di era pelatih Ruben Amorim, pemain seperti Amad Diallo dan Bruno Fernandes lebih dipercaya untuk mengisi pos penyerang sayap.

Alhasil, pada bursa transfer musim dingin Januari 2025, Antony dilepas ke Real Betis dengan status peminjaman hingga akhir musim 2024/2025. Klub asal Spanyol itu memang membutuhkan seorang winger kanan baru, dan Antony diharapkan bisa menjadi solusi. Uniknya, Manchester United bahkan rela menanggung sebagian besar gaji sang pemain yang mencapai 200 ribu pounds per pekan, demi memuluskan transfer ini. Keputusan ini juga disebut-sebut terkait dengan kebutuhan MU untuk memenuhi aturan profitabilitas dan keberlanjutan Premier League.

Meskipun masa-masanya di Old Trafford kurang memuaskan, Antony tampaknya mulai menemukan kembali sentuhannya di bawah bimbingan pelatih Manuel Pellegrini di Real Betis. Dalam waktu kurang dari sebulan, ia sudah mencatatkan 3 gol, 2 assist, dan meraih 3 gelar Man of the Match. Ini tentu menjadi angin segar bagi kariernya setelah periode sulit di Liga Inggris.

Apa Kata Masa Depan Antony?

Kepindahan Antony ke Real Betis saat ini berstatus peminjaman, tanpa opsi pembelian permanen. Namun, santer beredar kabar bahwa Manchester United berencana untuk menjualnya secara permanen pada musim panas 2025 mendatang. Sayangnya, nilai pasaran Antony sudah turun drastis, dari 95 juta Euro saat dibeli, kini diperkirakan hanya sekitar 20 juta Euro.

Tentu menarik untuk melihat apakah performa gemilang yang ditunjukkan Antony di Real Betis bisa terus berlanjut dan mengangkat kembali nilai serta kepercayaan dirinya. Para penggemar sepak bola pasti berharap ia bisa membuktikan bahwa ia lebih dari sekadar “pemain banyakan kartu kuning” dan kembali menunjukkan kualitas yang pernah membuatnya ditebus dengan harga selangit.

Kesimpulan

Kisah Antony di Liga Inggris menjadi cerminan bahwa label harga mahal tidak selalu menjamin kesuksesan instan di kompetisi seberat Premier League. Dengan catatan banyakan kartu kuning ketimbang gol, ia kini harus memulai lembaran baru di Real Betis.

Semoga kepindahan ini menjadi titik balik positif bagi kariernya, dan kita bisa melihat Antony kembali bersinar, jauh dari bayang-bayang kartu kuning, dan lebih fokus pada kontribusi gol yang memang diharapkan darinya. Kita tunggu saja bagaimana kelanjutan kisah El Gasing ini di panggung La Liga!