Yogyakarta, zekriansyah.com – Dunia sepak bola selalu penuh drama dan perbandingan, terutama ketika kursi panas kepelatihan di klub raksasa seperti Manchester United berganti. Kedatangan Ruben Amorim ke Old Trafford telah memicu gelombang diskusi dan, tentu saja, perbandingan dengan pendahulunya, Erik ten Hag. Bagaimana kiprah kedua pelatih ini di awal era mereka bersama Setan Merah, khususnya di panggung Premier League? Mari kita selami lebih dalam data dan cerita di baliknya.
Perbandingan statistik debut Premier League Ruben Amorim dan Erik ten Hag menyoroti tantangan awal sang manajer baru Manchester United.
Awal yang Penuh Sorotan: Amorim di Tengah Ekspektasi Tinggi
Pada November 2024, Ruben Amorim mengambil alih kemudi Manchester United dari Erik ten Hag, yang didepak setelah serangkaian hasil kurang memuaskan. Amorim, yang dikenal sukses bersama Sporting CP, datang dengan harapan besar untuk membangkitkan kembali kejayaan Setan Merah. Namun, perjalanan awalnya tidak mudah.
Di musim 2024/2025, Amorim langsung dihadapkan pada jadwal padat. Debutnya di Premier League berakhir imbang 1-1 melawan Ipswich Town. Ia sempat meraih kemenangan telak 4-0 atas Everton di laga kandang debut, namun takluk dari Arsenal (0-2) dan Nottingham Forest (2-3) di Old Trafford. Kekalahan kandang dari Forest ini bahkan menjadi yang pertama di era Amorim.
Memasuki musim 2025/2026, tekanan terhadap Ruben Amorim semakin memuncak. Manchester United memulai musim dengan lambat, tanpa kemenangan di dua pekan pertama Premier League. Setelah kalah 0-1 dari Arsenal, mereka ditahan imbang 1-1 oleh Fulham. Hasil ini menempatkan Amorim dalam sorotan tajam, memicu pertanyaan tentang kemampuannya memimpin skuad yang sudah banyak dirombak dengan kedatangan Matheus Cunha, Bryan Mbeumo, dan Benjamin Sesko.
Duel Statistik: 29 Laga Premier League Pertama
Perbandingan paling mencolok muncul ketika kita melihat statistik di 29 pertandingan Premier League pertama kedua pelatih. Angka-angka ini memberikan gambaran yang cukup jelas tentang bagaimana mereka mengawali kiprah mereka di kasta tertinggi sepak bola Inggris.
Pelatih | Jumlah Laga Premier League Awal | Jumlah Kemenangan |
---|---|---|
Erik ten Hag | 29 | 17 |
Ruben Amorim | 29 | 7 |
Dari data di atas, terlihat jelas bahwa Erik ten Hag memiliki rekor kemenangan yang jauh lebih baik di 29 laga awalnya dibandingkan Ruben Amorim. Ten Hag mampu mengamankan 17 kemenangan, sementara Amorim baru meraih 7 kemenangan dalam rentang waktu yang sama.
Namun, penting juga untuk melihat konteksnya:
- Erik ten Hag datang di awal musim panas 2022, memberinya keleluasaan untuk membentuk tim dari nol dan menjalani pramusim penuh.
- Ruben Amorim mengambil alih tim di pertengahan musim 2024/2025, mewarisi skuad yang tidak ideal, sebelum memulai musim penuhnya pada 2025/2026.
Meskipun demikian, rekor Ten Hag diwarnai juga oleh kekalahan memalukan seperti 0-4 dari Brentford, 3-6 dari Manchester City, dan 0-7 dari Liverpool. Di sisi lain, ia juga mampu meracik kemenangan penting atas Liverpool (2-1), Arsenal (3-1), Tottenham (2-0), dan Manchester City (2-1), semuanya di Old Trafford.
Rekam Jejak 10 Laga Pertama di Semua Kompetisi
Jika kita menyempitkan perbandingan ke 10 pertandingan pertama di semua kompetisi, perbedaan rekor keduanya juga terlihat:
- Erik ten Hag pada 10 laga pertamanya di tahun 2022 berhasil meraih 6 kemenangan dan 4 kekalahan. Ia mampu mengalahkan tim-tim raksasa seperti Liverpool dan Arsenal.
- Ruben Amorim di 10 laga pertamanya mencatatkan 4 kemenangan, 1 hasil imbang, dan 5 kekalahan.
Statistik ini menunjukkan bahwa Amorim juga lebih cepat menelan kekalahan. Ia sudah menderita empat kekalahan dalam tujuh pertandingan pertamanya di Premier League, sementara Ten Hag membutuhkan 13 pertandingan untuk mencapai jumlah kekalahan yang sama.
Filosofi dan Perubahan di Bawah Amorim
Ruben Amorim tidak hanya membawa gaya permainan baru, tetapi juga beberapa perubahan di luar lapangan. Ia menyoroti dua kelemahan utama Manchester United di era Ten Hag: penguasaan bola yang terlalu mudah hilang dan lini serang yang kurang efektif. Amorim bertekad memperbaiki “hal-hal kecil” yang krusial ini.
Salah satu perubahan signifikan adalah rutinitas pra-pertandingan. Amorim membatalkan kebiasaan Ten Hag yang membuat skuad tiba empat jam sebelum kick-off di Old Trafford. Kini, para pemain akan berkumpul dan makan bersama di Carrington, lalu berangkat ke Old Trafford sebagai satu tim. Ini bertujuan agar para pemain merasakan langsung koneksi dengan para penggemar begitu tiba di stadion, tanpa “membunuh momentum” dengan menunggu terlalu lama.
Meskipun dihadapkan pada kesulitan, Ruben Amorim tetap optimistis. Ia percaya pada silsilah, sejarah, dan basis penggemar Manchester United yang tak bisa dibeli dengan uang. Namun, ia juga mengakui bahwa timnya membutuhkan waktu untuk benar-benar bisa menjadi penantang gelar.
Tekanan dan Harapan di Depan
Perjalanan Ruben Amorim di Manchester United masih panjang. Dengan performa Diogo Dalot yang meredup di bawah skema barunya dan kebutuhan akan pemain sayap berkualitas, tantangan besar menanti. Tekanan akan terus datang jika hasil positif tak kunjung terlihat, meskipun Amorim sendiri paham akan hal itu.
Seperti yang pernah diutarakan Paul Scholes, “sensasi” atas kedatangan Amorim terasa mirip dengan saat Ten Hag pertama kali bergabung. Ada harapan, ada optimisme, namun realitas di lapangan seringkali lebih kejam. Kini, semua mata tertuju pada bagaimana Ruben Amorim akan menanggapi tekanan ini dan membawa Manchester United kembali ke jalur kemenangan di Premier League.
Kesimpulan
Perbandingan statistik Ruben Amorim dan Erik ten Hag di laga pertama Premier League Manchester United menunjukkan bahwa Amorim menghadapi awal yang lebih berat dalam hal perolehan kemenangan. Meski demikian, konteks kedatangan dan kondisi tim yang berbeda perlu menjadi pertimbangan. Tantangan Amorim adalah menemukan formula yang tepat untuk timnya, mengimplementasikan filosofinya, dan mengubah hasil minor menjadi kemenangan. Perjalanan Setan Merah di bawah Amorim akan menjadi kisah menarik yang patut terus kita ikuti.